Konsep Dasar Survei
1.1.Pengumpulan Data dengan Metode
Survei
Data dibutuhkan untuk keperluan
perencanaan, pelaksanaan/penentuan kebijakan, pemantauan dan evaluasi kegiatan.
Oleh sebab itulah penting untuk dilakukan pengumpulan data guna menunjang
kegiatan tersebut. Saat ini telah dilakukan berbagai cara pengumpulan data dan
salah satu yang terkenal dan sering digunakan adalah metode survei. Survei
adalah Metode pengumpulan data dengan mengambil sebagian objek populasi tetapi
dapat mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah
variabel, akurasi, tenaga, waktu dan biaya. Pengumpulan data dengan metode
survei memiliki banyak keuntungan yaitu :
1. menghemat biaya dalam pengumpulan
data
2. Pengumpulan dan penyajian data lebih
cepat
3. Cakupan variabel lebih luas
4. Akurasi lebih baik
Namun
disatu sisi, pengumpulan data dengan survei memerlukan kerangka sampel dan
tidak dapat menyajikan data wilayah kecil.
1.2.Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei
Tahapan
Kegiatan survei meliputi :
1.
Perencanaan
2.
Persiapan
3.
Pelaksanaan
4.
Pengolahan
5.
Penyajian
1.2.1. Perencanaan Survei (desain survei)
A.
Penentuan obyek dan tujuan survei
Dilakukan secara menyeluruh dengan
mempertimbangkan banyak hal, antara lain materi yang akan dikumpulkan, teknik
sampling, biaya, lapangan dan tenaga. Dalam penentuan obyek dan tujuan survei,
beberapa hal yang perlu dijabarkan adalah : informasi yang dibutuhkan, domain
penelitian dan penyajian, tabulasi, dan derajat keakurasian. Disamping itu
penentuan skala prioritas agar hasilnya maksimal. Terkait dengan penentuan
obyek dan tujuan survei, penting untuk memperhatikan permasalahan mengenai :
·
definisi
variabel
·
penentuan
unit observasi, responden, unit analisis, unit sampling, dan unit listing
a.
Unit
sampling terdiri dari elemen-elemen
·
dalam
sampling elemen, setiap unit sampling mempunyai satu elemen
·
dalam
sampling klaster, unit sampling (klaster) terdiri dari satu elemen atau lebih
b.
Unit
observasi, unit yg merupakan sumber informasi (data) atau responden
c.
Unit
analisis : "benda/manusia" yg dipelajari dlm suatu survei; unit
analisis dijelaskan oleh data yg dikumpulkan
·
pemanfaatan
hasil survei
·
metode
analisis
B. Populasi dan target populasi
·
Probability
Sampling = disiplin ilmu, peluang terpilih dalam sampel, sampling dan
nonsampling error.
·
Nonprobability
Sampling = desainn sampel yag mengarah pada pertimbangan disiplin ilmunya
C.
Materi
survei
Materi
survei mencakup : cara mendapatkan informasi (data) , variabel dan daftar isian
(kuesioner) yang akan digunakan.
Adapun cara mendapatkan informasi :
·
Catatan
administrasi
·
Observasi
langsung
·
Wawancara
tatap muka
·
Pengisisan
sendiri (self enumeration)
·
Pos,
telepon, media computer, dll.
Masing-masing cara di atas mempunyai
kelebihan dan kelemahan, perlu dipertimbangkan dari sisi kebutuhan informasi,
responden serta dana dan waktu yang tersedia.
D.
Variabel dan Daftar Isian
Penentuan
variabel meliputi, variabel bebas/independent/explanatory dan variabel tidak
bebas/dependent/ response. Setelah penentuan variabel, hal yang perlu dilakukan
adalah mengaitkan variabel dengan penyusunan daftar isian (kuesioner) dan buku
pedoman, dan dengan time reference (periode refernsi).
E.
Desain
Survei
Beberapa hal yang dipertimbangkan
sebelum menentukan teknik sampling yang sesuai :
·
Penentuan
target populasi
·
Kerangka
sampel yang tersedia beserta informasi pendukungnya
·
Metode
sampling yang dapat diterapkan, penarikan sampel dan daftar sampelnya
·
Sampling
eror dan prosedur estimasi
1.2.2. Persiapan Lapangan
Hal-hal
yang perlu disiapkan
·
organisasi survei
·
tahapan secara rinci beserta jadwalnya
·
petugas ; syarat, pemilihan dan beban
tugas
·
materi survei dan pengolahan.
Hal-hal
yang perlu dikaji
Materi
yg diperlukan utk mendapatkan informasi :
·
cara mendapatkan informasi dan petugas
·
penyediaan daftar isian (kaitannya
dengan unit sampel dan unit analisis)
·
buku pedoman
Materi
yg berkaitan dengang petugas
·
daftar sampel
·
rekrutmen petugas dan alokasinya
·
syarat dan beban petugas
·
pelatihan petugas
Mekanisme
pengelolaan dokumen
·
penyiapan materi survei
·
penyiapan materi survei utk lapangan
·
pengiriman hasil survei
Penentuan
periode survei dan waktu yg diperlukan
·
waktu utk mendapatkan data di lapangan
(periode survei)
·
waktu yg diperlukan utk perjalanan ke
responden
·
waktu yg diperlukan utk wawancara
Mekanisme
pengawasan dan pemeriksaan
·
kelancaran pelaksanaan lapangan ( penerangan,
pendekatan ke responden)
·
kualitas hasil pengumpulan data
·
nonresponse, revisit dan cara
mengatasinya
1.2.3. Pelaksanaan Lapangan
Prosedur pelaksanaan lapangan
penting untuk membuat jadwal untuk setiap kegiatan dengan memperhatikan :
·
sesuai
dengan prosedur dan kriteria yg telah ditentukan
·
mematuhi
daftar sampel
·
mematuhi
jadwal waktu
·
menjaga
akurasi
·
mengatasi
nonresponse
·
meneliti
kelengkapan isian dan dokumen
·
penyampaian
hasil survei
Pengaturan
kegiatan
a.
Kegiatan
yg dapat dilakukan bersamaan
Kegiatan yg baru dapat dilakukan
setelah suatu kegiatan selesai :
·
aspek
ketergantungan, cari kegiatan yg "kritis" agar tidak terlambat
·
kegiatan
yg independen tetap perlu mengikuti jadwal
1.2.4. Pengolahan
Beberapa hal yang penting
diperhatikan pada saat melakukan pengolahan:
a) Menetapkan prosedur, mekanisme dan
petugas pengolahan
b) Membuat panduan pengolahan
·
coding
berdasarkan klasifikasi yg ditentukan
·
editing
: pemeriksaaan kewajaran data dan konsistensi antar variabel (rule validasi)
c) Pengecekan pra komputer (ketelitian
data / validasi) pemberian kode sesuai buku panduan
d) Perekaman data ke media komputer
e) Pengecekan pasca komputer
(komputerisasi/manual)
f) Tabulasi dan pengecekan kewajaran
hasil pengolahannya (penentuan faktor pengali dan penimbang)
Pada tahap ini perlu dikaji secara
khusus kewajaran hasil pengolahannya dan kemungkinan implikasinya.
1.2.5. Penyajian, Diseminasi dan Analisis
meliputi :
·
Seminar,
diskusi dengan pihak terkait
·
Publikasi
dalam bentuk hard copy atau soft copy (media elektronik)
·
Penyajian
akurasi survei
·
Analisis
:
Ø Deskriptif
Ø Statistik / Inferensial
1.3.Tata Cara Pengambilan Sampel
Cara Pengambilan Sampel dibagi 2
yaitu:
1.
Berpeluang
(probability sampling) = setiap
unit dalam populasi mempunyai kesempatan (peluang) untuk dipilih dalam sampel
dan keseluruhan sampel yang dipilih dapat mewakili populasi.
2.
Tidak
berpeluang (non probability sampling) = metode penarikan sampel yang mengabaikan prinsip
probabilitas. Sampel yang dipilih didasarkan atas kriteria tertentu sesuai
dengan tujuan penelitian.
Non probability sampling dibedakan
antara lain :
a.
Purposive
atau judgement sample yang didasarkan keahlian dari pelaksana survei
b.
Quota
sample yaitu sampel yang didasarkan pada suatu kuota yang telah ditentukan
c.
Sampling
untuk populasi bergerak, misalnya untuk memperkirakan kepadatan binatang suatu
area hutan
d.
Haphazard
atau fortuitous sampel (secara kebetulan)
Sedangkan cara pengambilan dengan
probability sampling adalah sebagai berikut :
1)
Simple
Random Sampling (SRS) / Sampel Acak Sederhana
Penarikan sampel dengan acak
sederhana, yaitu suatu cara penarikan sampel yang dilakukan langsung terhadap
elemen atau klaster dengan menggunakan daftar angka random secara langsung
berdasarkan tabel angka random dipilih sampel sejumlah n dari N jumlah unit
dalam populasi yang telah diberi nomor urut dari 1 sampai dengan N. Angka
random yang dipilih sebanyak n yang besarnya sama atau kurang dari nomor urut
terakhir.
2)
Sampling
Sistematik
Penarikan sampel secara sistematik
berbeda dengan penarikan sampel acak sederhana. Pada penarikan sampel
sistematik diambil hanya satu angka random pertama yang dinotasikan dengan R1 .
Besarnya R1 adalah sama atau lebih kecil dari I (interval sampling yang
digunakan untuk penentuan angka random berikutnya), dimana I = N/n.
Keuntungan menggunakan metode ini
adalah mempermudah penarikan sampel, dan pengaturan letak unit sampling menurut
karakteristik. Penarikan sampel sistematik dilakukan secara linier dan
sirkuler.
Akan tetapi kelemahan metode ini
adalah unit berfluktuasi secara periodeik, bila interval terlalu besar, suatu
karakteristik dengan proporsi yang lebih kecil dari fraksi (n/N) tidak akan
terpilih dalam sampel.
3)
Probability
Proportional to Size (PPS)
Jika dalam penarikan sampel acak
sederhana, sampel langsung dipilih dari N unit, tetapi dalam sampling
berpeluang perlu ada informasi dari setiap unit yang akan dijadikan dasar
penarikan sampel. Sebagai contoh banyaknya rumah tangga pada setiap blok sensus
dapat digunakan sebagai ukuran/dasar pada penarikan sampel blok sensus. Dengan
demikian makin besar ukuran suatu unit, makin besar peluang untuk terpilih
dalam sampel.
4)
Stratifikasi
Dalam metode sampling dikenal
istilah strata, yaitu mengelompokkan unit-unit dalam populasi menjadi strata
baik untuk efisiensi penggunakan metode sampling atau untuk keperluan lainnya
seperti domain penyajian (daerah perkotaan dan daerah pedesaan, daerah miskin
dan bukan daerah miskin, atau daerah sulit dan bukan daerah sulit. Penggunaan
stratifikasi untuk efisiensi metode sampling adalah dengan mengusahakan dengan
mengelompokkan elemen/klaster yang karakteristiknya kurang lebih homogen.
Pembentukan strata dapat tidak langsung mengelompokkan elemen atau klaster,
tetapi unit level di atasnya, sebagai contoh desa dapat dijadikan dasar
pembentukan strata sedangkan unit sampling tetap rumah tangga atau klaster.
Pada setiap strata dapat digunakan metode sampling yang berbeda karena estimasi
digambarkan dari masing-masing strata. Estimasi total populasi merupakan
penjumlahan dari estimasi total masing-masing strata. Dengan sampel berstrata
diharapkan diperoleh estimasi dengan presisi lebih tinggi dengan banyaknya
sampel sama.
Variabel yang digunakan sebagai
dasar pembentukan strata adalah variabel yang memiliki korelasi yang erat
dengan variabel-variabel yang diteliti.
Dalam pengalokasian sampel di setiap
strata, bisa dilakukan dengan cara :
a. Alokasi sembarang
b. Alokasi sama
c. Alokasi sebanding
d. optimum (Neyman Allocation)
1.4.Metode survei merupakan bagian dari paradigma
positivisme.
Ada beberapa kaidah
yang perlu dipatuhi dalam menggunakan metode survei
1. peneliti harus
membangun jarak dengan objek penelitiannya
untuk menghindari bias.
2. kaidah yang
menyangkut hasil penelitian.
3. survei dicirikan
oleh tahapan riset yang terstruktur.
4. kaidah yang terkait dengan
pemaknaan terhadap kebenaran.
Ø Metode survei tidak identik dengan
teknik pengumpulan data seperti pada kuesioner
Ø Menurut Wiseman dan Aron dalam bukunya Field
Projects for Sociology Students (Berger, 2000: 188), definisi survei
sebagai berikut, survei research is a method for collecting and analyzing
social data via highly structured and often very detailed
interviews or questionnaires in order to obtain information from large
number of respondents presumed to be representative of specific
population.
Ø Menurut de Vaus, terdapat tiga fungsi metode
survei (1991: 5-6), yaitu :
1. Menggambarkan karakteristik data
2. Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau
sebuah fenomena
3. Mengeksplorasi relasi antarvariabel (causal-link)
Dari fungsi metode survey di atas, de Vaus
mengelompokkan suvey menjadi dua, yaitu :
Ø Descriptive survey
Ø Analytical/Explanatory survey
1.4.1. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara
dua variable atau lebih.
1.4.2. Variabel dan Formulasi Antarvariabel
·
Dalam suatu penelitian terdapat dua tingkatan,
tingkatan teoritis dan tingkatan empiris.
·
Dalam terminologi sebab-akibat, variabel
dibedakan menjadi variabel dependent, variabel independent, dan variabel
interving. Variabel dependent merupakan variabel efek, disimbolkon dengan “Y”,
sedangkan variabel independent adalah variabel sebab yang disimbolkan dengan
“X”
·
Terdapat sejumlah formulasi hubungan
antarvariabel dalam sebuah survei.
1.4.3. Teknik Pengumpulan Data
·
Teknik Observasi
·
Teknik Wawancara
·
Teknik kuesioner
1.4.4. Kelebihan
menggunakan metode survei :
·
Dapat
dilakukan untuk menginvestigasi masalah yang terkait dengan kehidupan manusia
tanpa harus melalui riset laboratorium atau melalui perancangan suatu kondisi
tertentu.
·
Tidak
membutuhkan biaya yang besar
·
Pengumpulan
data yang luas dapat dilakukan dengan relatif mudah.
·
Tidak
dibatasi oleh faktor
geografi
·
Data
yang telah ada di lapangan memberikan kemudahan survei
1.4.5. Kelemahan menggunakan metode survei
·
Tidak
bisa menjangkau semua persoalan
·
Memiliki
potensi bias
·
Responden
dapat memahami pertanyaan secara berbeda dari yang diinginkan.
·
Ada
kemungkinan responden yang terlibat tidak sesuai dengan karekteristik sample
yang dituju.
·
Beberapa
survei cukup sulit dilaksanakan terkait dengan
kesediaan berpartisipasi.
·
Tidak cukup
fleksibel dalam menangkap sejumlah perbedaan / perubahan sosial
·
Terlalu
mengandalkan statistik
sehingga mereduksi data yang bersifat kualitatif yang sebenarnya dapat
memperkaya penjelasan sebuah persoalan
1.4.6. Jenis-jenis Pertanyaan
1.
Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawabannya
sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan
memberikan jawab lain.
Contoh:
Apakah Bapak sudah pernah
mendengar tentang rabies?
1. Pernah 2. Tidak pernah
2.
Pertanyaan terbuka
Kemungkinan jawabannya
tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas dan responden bebas
memberikan jawaban.
Contoh:
Menurut pendapat Ibu
pentingkah penyuluhan tentang rabies dilakukan?
_______________________
3.
Petunjuk Membuat
Pertanyaan
·
Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti
oleh semua responden. Hindarkan istilah yang hebat tetapi responden kurang atau
tidak menegerti.
·
Usahakanlah agar pertanyaan yang dibuat jelas dan
khusus
·
Hindari pertanyaan yang memiliki lebih dari satu pengertian
·
Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti
·
Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
4.
Kombinasi tertutup dan
terbuka
Jawabannya sudah
ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
Contoh:
Apakah Bapak mengetahui
tentang gejala-gejala dari penyakit rabies?
1. Pernah
2. Tidak pernah
(JIKA PERNAH)
Gejala-gejala apa saja yang Bapak ketahui?
________________________________________________
________________________________________________
5.
Pertanyaan semi terbuka
Pada pertanyaan semi
terbuka jawaban sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Contoh:
Alat KB yang dipakai
IUD 1
Pil 2
Kondom 3
Jelly/Foam 4
Sterilisasi 5
Lain-lain:.................................(SEBUTKAN)
1.5.Analisis
Hasil Survei
Setelah
melakukan survei terhadap responden, langkah selanjutnya adalah melakukan
analisis terhadap hasil survei tersebut untuk menjawab tujuan survei yang telah
kita lakukan. Analisis yang bisa dilakukan secara umum dibedakan menjadi 2
yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensia.
1.
Analisis Deskriptif
Adalah analisis
yang hanya bertujuan untuk menggambarkan populasi dari sampel yang tersedia
tanpa melakukan penarikan kesimpulan. Analisis deskriptif biasanya disajikan
dalam bentuk table, diagram dan gambar.
2.
Analisis Inferensia
Adalah analisis
statistik yang bertujuan untuk membuat dedukasi atau kesimpulan pada populasi
dengan menggunakan sampel dari populasi tersebut.
Daftar Pustaka