Jumat, 09 November 2012

survey


Konsep Dasar Survei
1.1.Pengumpulan Data dengan Metode Survei
            Data dibutuhkan untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan/penentuan kebijakan, pemantauan dan evaluasi kegiatan. Oleh sebab itulah penting untuk dilakukan pengumpulan data guna menunjang kegiatan tersebut. Saat ini telah dilakukan berbagai cara pengumpulan data dan salah satu yang terkenal dan sering digunakan adalah metode survei. Survei adalah Metode pengumpulan data dengan mengambil sebagian objek populasi tetapi dapat mencerminkan populasi dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah variabel, akurasi, tenaga, waktu dan biaya. Pengumpulan data dengan metode survei memiliki banyak keuntungan yaitu :
1.      menghemat biaya dalam pengumpulan data
2.      Pengumpulan dan penyajian data lebih cepat
3.      Cakupan variabel lebih luas
4.      Akurasi lebih baik
            Namun disatu sisi, pengumpulan data dengan survei memerlukan kerangka sampel dan tidak dapat menyajikan data wilayah kecil.
1.2.Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei
Tahapan Kegiatan survei meliputi :
1.      Perencanaan
2.      Persiapan
3.      Pelaksanaan
4.      Pengolahan
5.      Penyajian
1.2.1.      Perencanaan Survei (desain survei)
A.    Penentuan obyek dan tujuan survei
            Dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan banyak hal, antara lain materi yang akan dikumpulkan, teknik sampling, biaya, lapangan dan tenaga. Dalam penentuan obyek dan tujuan survei, beberapa hal yang perlu dijabarkan adalah : informasi yang dibutuhkan, domain penelitian dan penyajian, tabulasi, dan derajat keakurasian. Disamping itu penentuan skala prioritas agar hasilnya maksimal. Terkait dengan penentuan obyek dan tujuan survei, penting untuk memperhatikan permasalahan mengenai :
·         definisi variabel
·         penentuan unit observasi, responden, unit analisis, unit sampling, dan unit listing
a.       Unit sampling terdiri dari elemen-elemen
·         dalam sampling elemen, setiap unit sampling mempunyai satu elemen
·         dalam sampling klaster, unit sampling (klaster) terdiri dari satu elemen atau lebih
b.      Unit observasi, unit yg merupakan sumber informasi (data) atau responden
c.       Unit analisis : "benda/manusia" yg dipelajari dlm suatu survei; unit analisis dijelaskan oleh data yg dikumpulkan
·         pemanfaatan hasil survei
·         metode analisis
B.     Populasi dan target populasi
·         Probability Sampling = disiplin ilmu, peluang terpilih dalam sampel, sampling dan nonsampling error.
·         Nonprobability Sampling = desainn sampel yag mengarah pada pertimbangan disiplin ilmunya
C.    Materi survei
            Materi survei mencakup : cara mendapatkan informasi (data) , variabel dan daftar isian (kuesioner) yang akan digunakan.
Adapun cara mendapatkan informasi :
·         Catatan administrasi
·         Observasi langsung
·         Wawancara tatap muka
·         Pengisisan sendiri (self enumeration)
·         Pos, telepon, media computer, dll.
Masing-masing cara di atas mempunyai kelebihan dan kelemahan, perlu dipertimbangkan dari sisi kebutuhan informasi, responden serta dana dan waktu yang tersedia.
D.    Variabel dan Daftar Isian
            Penentuan variabel meliputi, variabel bebas/independent/explanatory dan variabel tidak bebas/dependent/ response. Setelah penentuan variabel, hal yang perlu dilakukan adalah mengaitkan variabel dengan penyusunan daftar isian (kuesioner) dan buku pedoman, dan dengan time reference (periode refernsi).
E.     Desain Survei
Beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum menentukan teknik sampling yang sesuai :
·         Penentuan target populasi
·         Kerangka sampel yang tersedia beserta informasi pendukungnya
·         Metode sampling yang dapat diterapkan, penarikan sampel dan daftar sampelnya
·         Sampling eror dan prosedur estimasi
1.2.2.      Persiapan Lapangan
Hal-hal yang perlu disiapkan
·         organisasi survei
·         tahapan secara rinci beserta jadwalnya
·         petugas ; syarat, pemilihan dan beban tugas
·         materi survei dan pengolahan.
Hal-hal yang perlu dikaji
Materi yg diperlukan utk mendapatkan informasi :
·         cara mendapatkan informasi dan petugas
·         penyediaan daftar isian (kaitannya dengan unit sampel dan unit analisis)
·         buku pedoman
Materi yg berkaitan dengang petugas
·         daftar sampel
·         rekrutmen petugas dan alokasinya
·         syarat dan beban petugas
·         pelatihan petugas
Mekanisme pengelolaan dokumen
·         penyiapan materi survei
·         penyiapan materi survei utk lapangan
·         pengiriman hasil survei
Penentuan periode survei dan waktu yg diperlukan
·         waktu utk mendapatkan data di lapangan (periode survei)
·         waktu yg diperlukan utk perjalanan ke responden
·         waktu yg diperlukan utk wawancara
Mekanisme pengawasan dan pemeriksaan
·         kelancaran pelaksanaan lapangan ( penerangan, pendekatan ke responden)
·         kualitas hasil pengumpulan data
·         nonresponse, revisit dan cara mengatasinya
1.2.3.      Pelaksanaan Lapangan
Prosedur pelaksanaan lapangan penting untuk membuat jadwal untuk setiap kegiatan dengan memperhatikan :
·         sesuai dengan prosedur dan kriteria yg telah ditentukan
·         mematuhi daftar sampel
·         mematuhi jadwal waktu
·         menjaga akurasi
·         mengatasi nonresponse
·         meneliti kelengkapan isian dan dokumen
·         penyampaian hasil survei
Pengaturan kegiatan
a.      Kegiatan yg dapat dilakukan bersamaan
Kegiatan yg baru dapat dilakukan setelah suatu kegiatan selesai :
·         aspek ketergantungan, cari kegiatan yg "kritis" agar tidak terlambat
·         kegiatan yg independen tetap perlu mengikuti jadwal
1.2.4.      Pengolahan
Beberapa hal yang penting diperhatikan pada saat melakukan pengolahan:
a)      Menetapkan prosedur, mekanisme dan petugas pengolahan
b)      Membuat panduan pengolahan
·         coding berdasarkan klasifikasi yg ditentukan
·         editing : pemeriksaaan kewajaran data dan konsistensi antar variabel (rule validasi)
c)      Pengecekan pra komputer (ketelitian data / validasi) pemberian kode sesuai buku panduan
d)     Perekaman data ke media komputer
e)      Pengecekan pasca komputer (komputerisasi/manual)
f)       Tabulasi dan pengecekan kewajaran hasil pengolahannya (penentuan faktor pengali dan penimbang)
Pada tahap ini perlu dikaji secara khusus kewajaran hasil pengolahannya dan kemungkinan implikasinya.
1.2.5.      Penyajian, Diseminasi dan Analisis meliputi :
·         Seminar, diskusi dengan pihak terkait
·         Publikasi dalam bentuk hard copy atau soft copy (media elektronik)
·         Penyajian akurasi survei
·         Analisis :
Ø  Deskriptif
Ø  Statistik / Inferensial
1.3.Tata Cara Pengambilan Sampel
Cara Pengambilan Sampel dibagi 2 yaitu:
1.      Berpeluang (probability sampling) = setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan (peluang) untuk dipilih dalam sampel dan keseluruhan sampel yang dipilih dapat mewakili populasi.
2.      Tidak berpeluang (non probability sampling) = metode penarikan sampel yang mengabaikan prinsip probabilitas. Sampel yang dipilih didasarkan atas kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
Non probability sampling dibedakan antara lain :
a.       Purposive atau judgement sample yang didasarkan keahlian dari pelaksana survei
b.      Quota sample yaitu sampel yang didasarkan pada suatu kuota yang telah ditentukan
c.       Sampling untuk populasi bergerak, misalnya untuk memperkirakan kepadatan binatang suatu area hutan
d.      Haphazard atau fortuitous sampel (secara kebetulan)
Sedangkan cara pengambilan dengan probability sampling adalah sebagai berikut :
1)      Simple Random Sampling (SRS) / Sampel Acak Sederhana
Penarikan sampel dengan acak sederhana, yaitu suatu cara penarikan sampel yang dilakukan langsung terhadap elemen atau klaster dengan menggunakan daftar angka random secara langsung berdasarkan tabel angka random dipilih sampel sejumlah n dari N jumlah unit dalam populasi yang telah diberi nomor urut dari 1 sampai dengan N. Angka random yang dipilih sebanyak n yang besarnya sama atau kurang dari nomor urut terakhir.
2)      Sampling Sistematik
Penarikan sampel secara sistematik berbeda dengan penarikan sampel acak sederhana. Pada penarikan sampel sistematik diambil hanya satu angka random pertama yang dinotasikan dengan R1 . Besarnya R1 adalah sama atau lebih kecil dari I (interval sampling yang digunakan untuk penentuan angka random berikutnya), dimana I = N/n.
Keuntungan menggunakan metode ini adalah mempermudah penarikan sampel, dan pengaturan letak unit sampling menurut karakteristik. Penarikan sampel sistematik dilakukan secara linier dan sirkuler.
Akan tetapi kelemahan metode ini adalah unit berfluktuasi secara periodeik, bila interval terlalu besar, suatu karakteristik dengan proporsi yang lebih kecil dari fraksi (n/N) tidak akan terpilih dalam sampel.
3)      Probability Proportional to Size (PPS)
Jika dalam penarikan sampel acak sederhana, sampel langsung dipilih dari N unit, tetapi dalam sampling berpeluang perlu ada informasi dari setiap unit yang akan dijadikan dasar penarikan sampel. Sebagai contoh banyaknya rumah tangga pada setiap blok sensus dapat digunakan sebagai ukuran/dasar pada penarikan sampel blok sensus. Dengan demikian makin besar ukuran suatu unit, makin besar peluang untuk terpilih dalam sampel.
4)      Stratifikasi
Dalam metode sampling dikenal istilah strata, yaitu mengelompokkan unit-unit dalam populasi menjadi strata baik untuk efisiensi penggunakan metode sampling atau untuk keperluan lainnya seperti domain penyajian (daerah perkotaan dan daerah pedesaan, daerah miskin dan bukan daerah miskin, atau daerah sulit dan bukan daerah sulit. Penggunaan stratifikasi untuk efisiensi metode sampling adalah dengan mengusahakan dengan mengelompokkan elemen/klaster yang karakteristiknya kurang lebih homogen. Pembentukan strata dapat tidak langsung mengelompokkan elemen atau klaster, tetapi unit level di atasnya, sebagai contoh desa dapat dijadikan dasar pembentukan strata sedangkan unit sampling tetap rumah tangga atau klaster. Pada setiap strata dapat digunakan metode sampling yang berbeda karena estimasi digambarkan dari masing-masing strata. Estimasi total populasi merupakan penjumlahan dari estimasi total masing-masing strata. Dengan sampel berstrata diharapkan diperoleh estimasi dengan presisi lebih tinggi dengan banyaknya sampel sama.
Variabel yang digunakan sebagai dasar pembentukan strata adalah variabel yang memiliki korelasi yang erat dengan variabel-variabel yang diteliti.
Dalam pengalokasian sampel di setiap strata, bisa dilakukan dengan cara :
a.       Alokasi sembarang
b.      Alokasi sama
c.       Alokasi sebanding
d.      optimum (Neyman Allocation)
1.4.Metode survei merupakan bagian dari paradigma positivisme.
Ada beberapa kaidah yang perlu dipatuhi dalam menggunakan metode survei
1.      peneliti harus membangun jarak dengan objek penelitiannya untuk menghindari bias.
2.      kaidah yang menyangkut hasil penelitian.
3.      survei dicirikan oleh tahapan riset yang terstruktur.
4.      kaidah yang terkait dengan pemaknaan terhadap kebenaran.
Ø  Metode survei tidak identik dengan teknik pengumpulan data seperti pada kuesioner
Ø  Menurut Wiseman dan Aron dalam bukunya Field Projects for Sociology Students (Berger, 2000: 188), definisi survei sebagai berikut, survei research is a method for collecting and analyzing social data via highly structured and often very detailed interviews or questionnaires in order to obtain information from large number of respondents presumed to be representative of specific population.
Ø  Menurut de Vaus, terdapat tiga fungsi metode survei (1991: 5-6), yaitu :
1.      Menggambarkan karakteristik data
2.      Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau sebuah fenomena
3.      Mengeksplorasi relasi antarvariabel (causal-link)
Dari fungsi metode survey di atas, de Vaus mengelompokkan suvey menjadi dua, yaitu :
Ø  Descriptive survey
Ø  Analytical/Explanatory survey
1.4.1.      Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
1.4.2.      Variabel dan Formulasi Antarvariabel
·         Dalam suatu penelitian terdapat dua tingkatan, tingkatan teoritis dan tingkatan empiris.
·         Dalam terminologi sebab-akibat, variabel dibedakan menjadi variabel dependent, variabel independent, dan variabel interving. Variabel dependent merupakan variabel efek, disimbolkon dengan “Y”, sedangkan variabel independent adalah variabel sebab yang disimbolkan dengan “X”
·         Terdapat sejumlah formulasi hubungan antarvariabel dalam sebuah survei.
1.4.3.      Teknik Pengumpulan Data
·         Teknik Observasi
·         Teknik Wawancara
·         Teknik kuesioner
1.4.4.      Kelebihan menggunakan metode survei :
·         Dapat dilakukan untuk menginvestigasi masalah yang terkait dengan kehidupan manusia tanpa harus melalui riset laboratorium atau melalui perancangan suatu kondisi tertentu.
·         Tidak membutuhkan biaya yang besar
·         Pengumpulan data yang luas dapat dilakukan dengan relatif mudah.
·         Tidak dibatasi oleh faktor geografi
·         Data yang telah ada di lapangan memberikan kemudahan survei
1.4.5.      Kelemahan menggunakan metode survei
·         Tidak bisa menjangkau semua persoalan
·         Memiliki potensi bias
·         Responden dapat memahami pertanyaan secara berbeda dari yang diinginkan.
·         Ada kemungkinan responden yang terlibat tidak sesuai dengan karekteristik sample yang dituju.
·         Beberapa survei cukup sulit dilaksanakan terkait dengan kesediaan berpartisipasi.
·         Tidak cukup fleksibel dalam menangkap sejumlah perbedaan / perubahan sosial
·         Terlalu mengandalkan statistik sehingga mereduksi data yang bersifat kualitatif yang sebenarnya dapat memperkaya penjelasan sebuah persoalan

1.4.6.      Jenis-jenis Pertanyaan
1.      Pertanyaan tertutup
            Kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawab lain.
Contoh:
Apakah Bapak sudah pernah mendengar tentang rabies?
1. Pernah                                2. Tidak pernah
2.      Pertanyaan terbuka
            Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas dan responden bebas memberikan jawaban.
Contoh:
Menurut pendapat Ibu pentingkah penyuluhan tentang rabies dilakukan?
_______________________
3.      Petunjuk Membuat Pertanyaan
·         Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh semua responden. Hindarkan istilah yang hebat tetapi responden kurang atau tidak menegerti.
·         Usahakanlah agar pertanyaan yang dibuat jelas dan khusus
·         Hindari pertanyaan  yang memiliki lebih dari satu pengertian
·         Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti
·         Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
4.      Kombinasi tertutup dan terbuka
Jawabannya sudah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
Contoh:
Apakah Bapak mengetahui tentang gejala-gejala dari penyakit rabies?
1. Pernah                                                 2. Tidak pernah
(JIKA PERNAH) Gejala-gejala apa saja yang Bapak ketahui?
________________________________________________
________________________________________________
5.      Pertanyaan semi terbuka
            Pada pertanyaan semi terbuka jawaban sudah tersusun tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Contoh:
Alat KB yang dipakai
IUD                                         1
Pil                                            2
Kondom                                  3
Jelly/Foam                              4
Sterilisasi                                 5
Lain-lain:.................................(SEBUTKAN)
1.5.Analisis Hasil Survei
            Setelah melakukan survei terhadap responden, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap hasil survei tersebut untuk menjawab tujuan survei yang telah kita lakukan. Analisis yang bisa dilakukan secara umum dibedakan menjadi 2 yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensia.
1.       Analisis Deskriptif
            Adalah analisis yang hanya bertujuan untuk menggambarkan populasi dari sampel yang tersedia tanpa melakukan penarikan kesimpulan. Analisis deskriptif biasanya disajikan dalam bentuk table, diagram dan gambar.
2.       Analisis Inferensia
            Adalah analisis statistik yang bertujuan untuk membuat dedukasi atau kesimpulan pada populasi dengan menggunakan sampel dari populasi tersebut.











Daftar Pustaka